Langsung ke konten utama

Sistem Koloid: Cara Membuat Emulsi


Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Salah satu contoh sistem koloid ini yaitu emulsi. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat emulsi.

Cara Membuat Emulsi

A.   Tujuan
1.      Mengaplikasikan ilmu kimia yang berkaitan dengan sistem koloid, yaitu pembuatan emulsi.
2.     Mengetahui cara membuat minyak dan air menjadi satu (tidak terpisah).

B.   Latar Belakang
Emulsi adalah sistem dispersi kasar dari dua atau lebih cairan yang tidak larut satu sama lain. Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) dan emulsi air dalam minyak (A/M). Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Ahli fisika kimia menentukan emulsi sebagai suatu campuran yang tidak stabil secara termodinamis, dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling bercampur.
Pada percobaan ini akan mempelajari cara pembuatan emulsi dengan mencampurkan air dan minyak. Dalam bidang farmasi, emulsi biasanya terdiri dari minyak  dan air. Berdasarkan fasa terdispersinya dikenal dua jenis emulsi, yaitu :
a.     Emulsi minyak dalam air, yaitu bila fasa minyak, terdispersi di dalam fasa air
b.     Emulsi air dalam minyak, yaitu bila fasa air terdispersi di dalam fasa minyak.
Emulsi sangat bermanfaat dalam bidang farmasi karena memiliki beberapa keuntungan, satu diantaranya yaitu dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari minyak. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat luar misalnya untuk kulit atau bahan kosmetik maupun untuk penggunaan oral.

C.   Alat dan bahan:
C.1 Alat:
a.     Aqua gelas
b.     Gelas
C.2 Bahan
c.     Minyak goreng
d.     Air sabun
e.     Akuades

D.   Cara kerja:
1.      Pertama, masukkan 10 mL minyak goreng ke dalam aqua gelas yang bersih.

2.     Lalu tambahkan 10 mL air (akuades).
      3.    lalu aduk. Perhatikan hasilnya.
4.     Setelah diamati, kemudian tambahkan 15 tetes larutan sabun Ke dalam campuran zat tersebut.    

5.     Kemudian aduk zat campuran tersebut.

6.     Diamkan selama 10 – 15 menit. Amati perubahan yang terjadi! Bandingkan dengan hasil percobaan pertama.


E.   Data Pengamatan
No
Jenis Percobaan
Keadaan Larutan
Setelah dicampurkan
Perubahan Warna
Gambar Hasil Percobaan
Sebelum
Sesudah
1.
Minyak + air
Terpisah
Kuning + bening
Tidak berubah warna (kuning+bening)


2.
Minyak + air + air sabun
Minyak dan air bersatu dan dilarutannya terdapat gelembung-gelembung.
Kuning + bening + hijau
Putih



Kesimpulan
            Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa larutan minyak dan air ketika dicampurkan, keadaan zat tersebut terpisah antara minyak dengan airnya. Tetapi, ketika zat larutan tersebut ditambahkan air sabun, maka hasilnya minyak dengan air berubah menjadi satu atau tidak terpisah. Perubahan warnanya menjadi warna putih dan ada sedikit gelembung-gelembung di larutan tersebut.

Saran
            Disarankan untuk percobaan pembuatan emulsi ini lebih hati-hati dan lebih teliti dalam praktiknya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pidato dalam Bahasa Sunda

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya atau memberikan gambaran tentang sesuatu hal. Berikut adalah contoh pidato dalam bahasa sunda. Assalamualaikum Wr. Wb Ba’da tahiyatul islam, tipayun puji anu tos maranti ti jaman para nabi urang sanggakeun ka Allah anu maha suci. Puja anu tos biasa ti jaman para anbiya urang sanggakeun ka Allah anu maha kawasa. Reh mantena nakdir kalayan ngairodah ka urang sadaya sahingga tiasa riung mungpulung, bongkok ngaronyok   dina raraga mieling kana di isro sareng di mi’rajkeun na kanjeng nabi. Solawat miwah salam na mugia di limpahkeun ka baginda alam tercinta yane habibana wanabiyana karim kanjeng Nabi Muhammad SAW. Oge mudah-mudahan taopek, hidayah, elmu sareng safa’at sing kapimilik kanggo urang sadayana janten umatna. Amin. Teu hilap ngahaturkeun nuhun ka kersana parasepuh miwah paratamu anu sami rawuh anu parantos nyempatkeun sareng ninggalkeun pidamelannana. Tapi pamudah-mudahan...

Pengukuran Arus Listrik dan Tegangan Listrik dalam Rangkaian Seri dan Paralel

Pengukuran Arus Listrik dan Tegangan Listrik dalam Rangkaian Seri dan Paralel Tujuan Percobaan : Mampu memahami perbedaan dasar rangkian seri dan paralel. Terampil dalam melakukan pengukuran arus dan tegangan dalam rangkaian seri dan paralel. Alat dan Bahan : 1.      Satu PCB bolong (10 X 10 cm). 2.     Dua buah Lampu LED. 3.     Enam buah resistor ( 100 ohm, 120 ohm, 180 ohm, 220 ohm, 270 ohm, 330 ohm ). 4.     Satu buah timah solder (Tinol 1 meter). 5.     Kabel kecil 1 meter. 6.     AVO meter. 7.     Solder. 8.     Silet. 9.     Dua buah baterai.     Foto Rangkaian Paralel       Foto Pengukuran       Skema Rangkaian Seri       Skema Ra...